Thursday, April 5, 2007

MIND PROCESS

MIND PROCESS
Proses Pikiran


Kemenangan adalah milik pikikran,
Ubahlah pemikiran anda, maka anda akan mengubah kehidupan anda.

(J.P.Vaswani)





Dari mana kehidupan ini bermula? Saya tidak sedang memperdebatkan hal ini dari sudut pandang agama, tetapi hanya melihat darimana hal-hal yang tampak di depan mata kita ini sebelumnya?
Darimana meja sebelum ia nyata menjadi meja? Darimana model rumah anda sebelum ia nyata menjadi rumah anda? Darimana kompleks perumahan anda sebelum ia nyata menjadi kompleks perumahan? Melajulah melewati jalan Gatot Subroto Jakarta dan juga melewati Thamrin. Apa yang kita lihat? Gedung tinggi-tinggi dan bangunan besar. Darimana semua itu sebelum ia nyata ada disana?
Pernahkan anda melihat kerja seorang perancang bangunan? Ia menggambar bentuk dan model bangunan yang akan dibangun. Sebelum digambar, bangunan itu sudah ada. Bangunan itu ada di pikiran si perancang. Begitu juga perancang pakaian. Pakaian-pakaian yang bermacam-macam dan bagus-bagus itu sebelum ia torehkan menjadi sebuah gambar, pakaian itu sudah ada di pikiran si perancang.
Sekarang kita perhatikan pada saat kita menyusun rumah. Bentuk dan model rumah kita sebelum ia menjadi nyata sudah kita pikirkan dulu. Kita sudah mempunyai model rumah di pikiran kita. Para pembuat meja dan lemari juga begitu. Entah itu pesanan atau kreasi dia sendiri, meja-meja itu sebelumnya ada di pikiran si perancang.
Sebuah profesi yang sedang dijalani, apakah itu dulunya cita-cita anda? Kalau itu cita-cita artinya ia sudah ada sejak lama di pikiran anda. Dulunya ia ada di pikiran dan sekarang anda menjadikan itu nyata.

Sesuatu berawal dari pikiran kita.

Ini adalah kenyataan yang sering kita lupakan, bahwa sesuatu sebelum ia tampak nyata, ia sudah ada terlebih dulu di pikiran kita.
Kalau benda-benda itu kita rancang dahulu di pikiran, apakah demikian juga dengan kesuksesan? Lho, apa bedanya? Sukses sebelum ia tampak nyata, ia harus terlebih dahulu ada di pikiran anda. Kalau di pikiran anda tidak ada kesuksesan, ia tidak akan pernah menjadi nyata. Ingatlah kata-kata tenar seperti:
Anda pasti bisa apabila anda berpikir bisa.
Kata-kata itu menyiratkan bahwa anda akan ‘bisa’ dan jadi kenyataan ‘bisa’, apabila ‘bisa’ itu ada terlebih dulu di pikiran anda.
“Anda adalah apa yang anda pikirkan”
Apa yang kita pikirkan akan membentuk diri kita. Kita akan menjadi apa yang kita pikirkan. Pikirkan tentang kesedihan, maka hidup anda akan sedih. Pikirkan tentang senyum, maka hidup anda akan diwarnai senyum. Pikirkan tentang kebahagiaan, maka hidup anda akan diliputi kebahagiaan.

Kita adalah apa yang terus-menerus kita pikirkan
( Aristoteles – filsuf Yunani)

Sering kali kita terjebak dengan pemikiran kita sendiri. Saat kita memulai sesuatu dan terlihat ada rintangan maka kita berpikir, “kemampuanku hanya sampai di sini.” “Ah, sudah cukup saja, aku akan menikmati yang ada.” “Aku tidak bisa.” “Aku tidak mampu.” Kata-kata dalam pikiran kita itu adalah ‘kita’ yang akan terjadi nanti. Kita sedang membentuk keadaan kita lewat miniatur kehidupan yang kita ciptakan dalam pikiran.
Hal pertama yang ingin saya ajak kepada anda untuk memahami adalah bahwa proses yang akan kita jadikan nyata ini berawal dari pikiran kita. Apa sih rahasianya pikiran sehingga ia bisa menjadikan sesuatu menjadi nyata? Sebenarnya bukan pikiran yang menjadikan sesuatu itu nyata. Diri kitalah melalui usaha yang merealisasikan sesuatu itu. Tetapi pikiran akan berperan untuk menciptakan berbagai kondisi sehingga apa yang kita pikirkan itu terbukti.

No comments: